Saturday, 20 August 2016

PARIS SEMBIRING SI TUKANG BECAK PELOPOR BANK POHON




#inspirasimereka “Tukang Becak Pelopor Bank Pohon”
.
Datang ke sekolah2 &berbicara tentang lingkungan kini jadi kegiatan se-hari2 Paris Sembiring.Padahal,dulu hal ini tdk terbayangkan olehnya. Di akhir tahun 70-an, berbekal ijazah sekolah dasar,Paris mencoba mengadu nasib di Kota Medan,Sumatera Utara.Profesi yg dipilihnya adalah tukang becak. Se-hari2 mengayuh becak,Paris tdk lupa pengalaman masa kecilnya.


.
Sebagai anak petani, Paris biasa menyemai bibit pohon yg dibuang orang lain. "Saat menarik becak saya sering ketiduran di bawah pohon dan terbangun karena kejatuhan daun atau biji. Dari situ muncullah inspirasi," ujar Paris.
.
Beberapa lama kemudian,berbekal ketekunan mengumpulkan bibit pohon,ia memiliki kumpulan pohon yg disebutnya bank pohon.Paris pun melihat peluang utk mendapat penghasilan sekaligus membantu penghijauan.
.
Sejak awal berdiri,tak terhitung sudah bibit pohon lahir dari Bank Pohon milik Paris Sembiring. "Bukan hanya menyiapkan bibitnya,sampai biaya perawatan pun beliau tdk sungkan memberi,"jelas Imanuel Ginting, pendeta Gereja Batak Karo Protestan di lingkungan Paris.
.
Bank Pohon pertama menempati lahan seluas 1 hektare di Pancur Batu, Deli Serdang, Sumut. Bank ini memiliki sekitar 2 juta bibit berbagai jenis tanaman, termasuk sejumlah tanaman langka& 16 jenis tanaman tradisional suku Batak Karo.
.
Di Bank Pohon, para pelajar bisa bebas belajar tentang seluk-beluk pembibitan tanaman. Paris suka berbagi pengalaman, terutama tips cara mudah menyemai bibit pohon.
.
Kekaguman jg datang dari guru yg melihat Paris bisa memberi inspirasi kepada anak didik. "Kalau dulu hanya menanam,sekarang anak2 benar2 cinta pd tanaman & pohon,"ujar Hati Situmorang, salah seorang guru di SMPN 1 Sunggal.
.
Beragam penghargaan jatuh ke pangkuan Paris, mulai dari Kalpataru hingga penghargaan internasional Ashoka Award. "Dulu saya harap saya yg kuliah ini bisa sukses, tapi bapak yg tamat SD ternyata membalik keadaan," ujar Nursity Br Tarigan, istri Paris.
.
Kini, pria yg berusia 53 tahun ini berharap apa yg sudah ditumbuhkannya selama ini, seperti rasa peduli terhadap lingkungan, terus meluas & menjadi gerakan nasional.



Sumber : Liputan6 & @urban.hikers google41f72f1e03811ca2.html

No comments:

Post a Comment